SARI BUMI KUSUMA

  • Increase font size
  • Default font size
  • Decrease font size
Home Workshop Kemitraan Perusahaan-Masyarakat dalam Konservasi Orangutan dan Satwa Dilindungi Lainnya dalam Mendukung Pengelolaan Hutan secara Berkelanjutan

Workshop Kemitraan Perusahaan-Masyarakat dalam Konservasi Orangutan dan Satwa Dilindungi Lainnya dalam Mendukung Pengelolaan Hutan secara Berkelanjutan

 

Pada tanggal 8 Juni  2015 yang lalu, bertempat di hotel Haris Pontianak telah dilaksanakan Workshop Kemitraan Perusahaan-Masyarakat dalam Konservasi Orangutan dan Satwa Dilindungi Lainnya dalam Mendukung Pengelolaan Hutan secara Berkelanjutan.

Workshop satu hari yang diprakarsai oleh WWF Indonesia itu bertujuan mempertemukan para pemangku kepentingan, baik dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, perusahaan pemegang ijin, kelompok masyarakat, maupun organisasi nirlaba untuk saling berbagi pengalaman dalam implementasi pengelolaan konservasi flora-fauna dalam konteks pengelolaan hutan berkelanjutan.

Selain itu dalam workshop tersebut, para pemangku kepentingan juga dapat berdiskusi mengenai pelibatan peran serta para pihak, khususnya masyarakat dalam mendukukng konservasi melalui mekanisme jasa lingkungan dan solusi menghadapi potensi ancaman konservasi dalam kawasan konsesi IUPHHK - HA.

Dalam workshop tersebut, PT Sari Bumi Kusuma Katingan dan Seruyan menugaskan dua orang karyawan dari bagian Perencanaan dan bagian Lingkungan-Litbang untuk mengikutinya. Dalam acara diskusi kelompok, tercetus beberapa pemikiran terkait bentuk pelibatan masyarakat dalam mendukung konservasi melalui jasa lingkungan, terutama implementasinya di kawasan IUPHHKA - HA.

Mengenai bentuk peran serta masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitar areal IUPHHK - HA dalam mendukung konservasi melalui jasa lingkungan,  masih perlu forum khusus melibatkan WWF, perusahaan pemegang IUPHHK-HA, masyarakat serta kementerian untuk membahas lebih detil program yang akan dilaksanakan.

Last Updated on Thursday, 02 July 2015 16:19  
"Seringkali kita merasa mencintai tetapi yang terjadi sebenarnya adalah kita hanya mementingkan pengakun atas eksistensi kita."