Estimasi Cadangan Karbon Tanah Hutan Dipterocarpaceae Dataran Rendah Di Kalimantan Tengah |
Written by adm | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Thursday, 30 January 2014 11:15 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Estimasi Cadangan Karbon Tanah Hutan Dipterocarpaceae Dataran Rendah Di Kalimantan Tengah
Masahiro Umeda? Mamoru Kanzaki? Seiichi Ohta? Joeni Setijo Rahajoe? Gusti Z. Anshari? ?Kyoto University, ?Research Center For Biology LIPI, ?Tanjungpura University
Karbon tanah merupakan cadangan karbon terbesar di permukaan bumi yaitu mengandung 1.600-2.500 Pg pada kedalaman tanah hingga 1 m. Jumlah tersebut dua kali lipat dibandingkan cadangan karbon yang berada di atmosfer dan tiga kali lipat cadangan karbon di perairan (Batjes NH, 1996; Pacala Set al.,2004) Mekanisme stabilisasi dan destabilisasi karbon tanah dan faktor-faktor yang mengontrol mekanisme tersebut belum sepenuhnya diketahui dengan pasti. Ketidakpastian tersebut sebagian besar disebabkan pengaruh yang kompleks antara tanah, biota, iklim dan material induk pada tingkat bentang alam serta interaksi antara bermacam-macm senyawa organik dan mineral pada fase skala mikroskopis
Penelitian inji bertujuan untuk mengetahui estimasi cadangan karbon tanah hutan Dipterocarpaceae dataran rendah di Kalimantan Tengah pada tingkat bentang alam dibandingkan dengan wilayah lainnya dan biomassa di permukaan tanah. Selain itu dalam penelitian ini juga dilakukan pengujian terhadap faktor-faktor yang mengontrol cadangan karbon tanah di wilayah Kalimantan Tengah
Lokasi penelitian dilakukan di PT Sari Bumi Kusuma Blok Seruyan Katingan
a) Sampel tanah diambil dari plot permanen dimana vegetasinya adalah hutan primer Dipterocarpaceae dataran rendah. b) Sampel tanah dikoleksi dari setiap horizon dan diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologi dari profil tanahnya. c) Duapuluh sampel tanah diambil dari profil tanah pada kedalaman 1,5 m, setiap horizon menggunakan 3 tabung sampel tanah (100cc x3), d) Akar-akar yang masih terlihat dibuang dan sampel dilakukan pengeringan menggunakan udara, diayak dan disaring hingga berukuran 2 mm.
a) Total Organik C N b) pH, Bulk Density c) Kandungan Lempung d) Dithionite-extractable Fe (Fed), Al (Ald) e) Oxaate-extractable Fe (Feo), Al (Alo), Si (Sio)
Besarnya karbon tanah di area penelitian terlihat berada dalam deretan (range) hutan primer lainnya dan serupa dengan yang berada di wilayah neotropis. Dari tabel di atas juga diketahui bahwa karbon tanah di hutan tropis wilayah neotropis lebih besar daripada hutan tropis di wilayah Asia.
Biomassa permukaan tanah di areal penelitian nilainya mendekati rata-rata wilayah Kalimantan, yaitu 225,8 Mg/ha (J.Silk et al., 2010).
Di areal hutan yang didominasi oleh Dipterocapaceae, karbon tanah di areal SBK tertinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya, terutama cadangan karbon dalam sub soil (20 - 100cm). Pada umumnya cadangan karbon pada kedalaman tanah relatif terisolasi dari pengaruh fluktuasi gangguan faktor lingkungan. Hal tersebut menandakan bahwa kandungan karbon tanah di areal tersebut relatif stabil.
Oksida aluminium memiliki korelasi yang lebih baik daripada okside besi. Hal tersebut yang memungkinkan terjadinya asosisasi aluminium organik yang dapat melindungi bahan-bahan organik dari proses pemecahan oleh mikroba.
(yudhihendros) |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Last Updated on Thursday, 30 January 2014 11:33 |