SARI BUMI KUSUMA

  • Increase font size
  • Default font size
  • Decrease font size
Home Estimasi Cadangan Karbon Tanah Hutan Dipterocarpaceae Dataran Rendah Di Kalimantan Tengah

Estimasi Cadangan Karbon Tanah Hutan Dipterocarpaceae Dataran Rendah Di Kalimantan Tengah

Estimasi Cadangan Karbon Tanah

Hutan Dipterocarpaceae Dataran Rendah Di Kalimantan Tengah

Masahiro Umeda?  Mamoru Kanzaki?  Seiichi Ohta?  Joeni Setijo Rahajoe?  Gusti Z. Anshari?

?Kyoto University, ?Research Center For Biology LIPI, ?Tanjungpura University

 

  1. A. Pengantar
    1. Pendahuluan

Karbon tanah merupakan cadangan karbon terbesar di permukaan bumi yaitu mengandung 1.600-2.500 Pg pada kedalaman tanah hingga 1 m. Jumlah tersebut  dua kali lipat dibandingkan cadangan karbon yang berada di atmosfer dan tiga kali lipat cadangan karbon di perairan (Batjes NH, 1996; Pacala Set al.,2004)

Mekanisme stabilisasi dan destabilisasi karbon tanah dan faktor-faktor yang mengontrol mekanisme tersebut belum sepenuhnya diketahui dengan pasti. Ketidakpastian tersebut sebagian besar disebabkan pengaruh yang kompleks antara  tanah, biota, iklim dan material induk pada tingkat bentang alam serta interaksi antara bermacam-macm senyawa organik dan mineral pada fase skala mikroskopis

 

 

  1. Tujuan

Penelitian inji bertujuan untuk mengetahui estimasi cadangan karbon tanah hutan Dipterocarpaceae dataran rendah di Kalimantan Tengah pada tingkat  bentang alam dibandingkan dengan wilayah lainnya dan biomassa di permukaan tanah. Selain itu dalam penelitian ini juga dilakukan pengujian terhadap faktor-faktor yang mengontrol cadangan karbon tanah di wilayah Kalimantan Tengah

 

  1. B. Material dan Metoda
    1. Lokasi

Lokasi penelitian dilakukan di PT Sari Bumi Kusuma  Blok Seruyan Katingan

  1. Metode dan Strategi Pengambilan Sampel

a)   Sampel tanah diambil dari plot permanen dimana vegetasinya adalah hutan  primer Dipterocarpaceae dataran rendah.

b)   Sampel tanah dikoleksi dari setiap horizon dan diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologi dari profil tanahnya.

c)    Duapuluh sampel tanah diambil dari profil tanah pada kedalaman 1,5 m, setiap horizon menggunakan 3 tabung sampel tanah (100cc x3),

d)   Akar-akar yang masih terlihat dibuang dan sampel dilakukan pengeringan menggunakan udara, diayak dan disaring hingga berukuran  2 mm.

  1. Kandungan Analisis Tanah

a)   Total Organik C N

b)   pH, Bulk Density

c)    Kandungan Lempung

d)   Dithionite-extractable Fe (Fed), Al (Ald)

e)   Oxaate-extractable Fe (Feo), Al (Alo), Si (Sio)

 

 

  1. C. Hasil dan Pembahasan

  1. Stok karbon tanah dibandingkan dengan wilayah lain

Besarnya karbon tanah di area penelitian terlihat berada dalam deretan (range) hutan primer lainnya dan serupa dengan yang berada di wilayah neotropis. Dari tabel di atas juga diketahui bahwa karbon tanah di hutan tropis wilayah neotropis lebih besar daripada hutan tropis di wilayah Asia.

 

  1. Perbandingan stok karbon tanah dengan biomassa permukaan tanah

Komponen

Mg C/ha

Biomassa Permukaan Tanah

225,7

Karbon Tanah

92,7

Biomassa permukaan tanah di areal penelitian nilainya mendekati rata-rata wilayah Kalimantan, yaitu 225,8 Mg/ha (J.Silk et al., 2010).

  1. Perbandingan stok karbon tanah dengan hutan dipterocarp di wilayah lain.

Kedalaman

(cm)

Cadangan Karbon Tanah (Mg C/ha)

SBK

Kalimantan Timur

Pusat BTNR Singapura

0-10

20,1

16,0

22,1

10-20

13,4

7,8

12,2

20-50

28,2

15,3

19,4

50-100

31,1

15,9

23,8

Total hingga 1 m

93,2

55,0

77,5

Curah Hujan Tahunan (mm)

3.240

2.002

2.342

 

Di areal hutan yang didominasi oleh Dipterocapaceae,  karbon tanah di areal SBK  tertinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya, terutama cadangan karbon dalam sub soil (20 - 100cm).

Pada umumnya cadangan karbon pada kedalaman tanah relatif terisolasi dari pengaruh fluktuasi gangguan faktor lingkungan. Hal tersebut menandakan bahwa kandungan karbon tanah di areal tersebut relatif stabil.

  1. Faktor-faktor Pengendali Karbon Tanah

Oksida aluminium memiliki korelasi yang lebih baik daripada okside besi. Hal tersebut yang memungkinkan terjadinya asosisasi aluminium organik yang dapat melindungi bahan-bahan organik dari proses pemecahan oleh mikroba.

 

  1. D. Kesimpulan
    1. Cadangan karbon tanah di areal SBK terlihat relatif tinggi untuk lokasi hutan dataran rendah.
    2. Cadangan karbon dalam sub soil (20-100cm) cukup besar dan keberadaannya di areal tersebut relatif stabil.
    3. Biomassa permukaan tanah di lokasi penelitian mendekati rata-rata jumlah yang berada di Kalimantan.
    4. Masing-masing profil tanah memiliki kandungan karbon tanah yang bervariasi.
    5. Di lokasi penelitian ini, karbon tanah dikontrol oleh persentase oksida aluminium di dalam tanah dan aluminium memiliki korelasi yang lebih baik daripada besi.

(yudhihendros)

Last Updated on Thursday, 30 January 2014 11:33  
"Memilih dari sedikit pilihan jauh lebih baik daripada kita tidak punya pilihan dikemudian hari"
Admin