Hasil Awal 23 Spesies Dipterocarp yang ditanam
di Hutan Hujan Bekas Tebangan
Widiyatno¹?*, Soekotjo¹, M. Naiem¹, S. Purnomo² & P. E. Setyanto²
¹Faculty of Forestry, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
²PT Sari Bumi Kusuma, Central Kalimantan, Indonesia
Tujuan studi untuk mengevaluasi pertumbuhan spesies terpilih dipterocarp sebagai spesies yang berpotensi dalam kegiatan reforestasi. Uji coba dilaksanakan menggunakan 23 spesies potensial dipterocarp dalam rancangan blok acak lengkap dengan empat blok sebagai ulangan.
Rata-rata diameter setinggi dada, tinggi dan persen hidup diukur pada umur 6,5 tahun. Hasil pengukuran menunjukkan adanya perbedaan yang nyata dalam ukuran diameter setinggi dada. Dua spesies terbaik adalah Shorea platyclados dan Shorea leprosula yang memiliki diameter berturut-turut adalah 16,6 dan 14,3 cm. Spesies dengan diameter setinggi dada terkecil adalah Dipterocarpus caudiferus yaitu 5,7 cm.
Pertumbuhan tinggi juga terbukti berbeda nyata. Dua spesies terbaik adalah Shorea platyclados dan Shorea leprosula dengan tinggi berturut-turut 8,6 dan 8,3 m. Spesies dengan tinggi terendah adalah Dipterocarpus caudiferus (4,4 m). Tujuh spesies menunjukkan rata-rata persen hidup tinggi (71-85%), sembilan spesies tergolong sedang (50-70%) dan tujuh spesies termasuk rendah (38-48%).
Sumber:
Journal of Tropical Forest Science 26 (2): 259-266 (2014)